Penelitian Dosen Kebidanan UNIMUS: “Artificial Intelligence in Midwifery and Nursing – an Ethical Aspects”
Semarang, 8 Januari 2025 – Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan ilmu kebidanan dan keperawatan melalui penelitian berjudul “Artificial Intelligence in Midwifery and Nursing – an Ethical Aspects.” Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 8 Januari 2025, dengan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi kesehatan di UNIMUS.
Dalam penelitian ini, para akademisi membahas secara mendalam penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam praktik kebidanan dan keperawatan. Fokus utama penelitian adalah bagaimana AI dapat membantu dalam pengambilan keputusan klinis, meningkatkan efisiensi kerja tenaga kesehatan, serta menjaga kualitas layanan kepada pasien. Teknologi AI, seperti chatbot medis dan sistem pendukung keputusan berbasis data, kini semakin diintegrasikan dalam dunia kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan akurat.
Namun, pemanfaatan AI juga menimbulkan berbagai dilema etis, salah satu tantangan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah privasi data pasien. Dengan AI yang semakin banyak digunakan dalam diagnosis dan pencatatan medis, perlindungan data pribadi menjadi aspek krusial yang harus diperhatikan. Selain itu, pertanyaan seputar akuntabilitas keputusan berbasis AI juga menjadi sorotan, terutama dalam situasi kritis di mana keputusan harus dibuat dengan cepat dan tepat.
Pemateri juga menekankan bahwa meskipun AI memberikan berbagai keuntungan, keberadaan tenaga medis tetap tidak tergantikan. Sentuhan manusia dalam perawatan pasien tetap menjadi aspek yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, integrasi AI dalam kebidanan dan keperawatan harus dilakukan dengan pendekatan yang seimbang antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.
Para mahasiswa yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi terhadap materi yang disampaikan. Dalam sesi diskusi interaktif, Rina, seorang mahasiswa keperawatan semester 6, mengungkapkan kesannya, “Topik ini sangat menarik dan relevan. AI memang bisa membantu tenaga medis, tetapi kita juga harus bijak dalam menggunakannya agar tidak menghilangkan aspek empati dalam perawatan pasien.”
Melalui penelitian ini, UNIMUS berharap dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa kesehatan mengenai pemanfaatan teknologi AI dalam praktik kebidanan dan keperawatan. Dengan pemahaman yang lebih baik, para calon tenaga kesehatan dapat mengadaptasi teknologi ini secara bijaksana untuk meningkatkan kualitas layanan medis di masa depan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!