Pelatihan KKMN Tingkatkan Kompetensi Bidan Unimus dalam Menangani Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
Perdarahan, preeklamsia, dan infeksi merupakan tiga penyebab utama tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya bidan, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melalui Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) menggelar pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (KKMN) selama sepekan. Pelatihan yang dimulai pada Senin (29/7) hingga Jumat (2/8) ini bertujuan membekali para bidan dengan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi kondisi darurat tersebut.
Pelatihan KKMN ini dibuka oleh Dekan FIKKES, Dr. Ali Rosidi, M.Si, dengan instruktur dari Tim Ambulan Gawat Darurat 118 serta tim dosen Kebidanan FIKKes Unimus. Kegiatan ini dilakukan dalam dua format, yakni dua hari pertama secara online, dan tiga hari berikutnya diadakan secara langsung di kampus Unimus. Ketua Panitia Pelatihan, Bdn. Ariyani Luthfitasari, S.SiT, M.Keb, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan bidan dalam menangani kegawatdaruratan, terutama pada tiga faktor risiko utama penyebab kematian ibu.
Sekretaris Program Studi Kebidanan FIKKES Unimus, Bdn. Erna Kusumawati, SST, M.Kes, menjelaskan bahwa materi pelatihan mencakup berbagai skenario klinis yang sesuai dengan situasi di lapangan. Peserta pelatihan diajarkan cara menangani perdarahan pasca persalinan, penanganan bayi yang tidak menangis setelah lahir, serta manajemen keluhan pasien. “Keterampilan komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam menghadapi keluhan pasien, terutama dalam situasi darurat,” tambahnya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan bidan Unimus mampu memberikan pelayanan yang lebih optimal dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal, sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!