Keputihan dan Gatal-gatal: Infeksi Bakteri atau Jamur?
Sebagian besar wanita pada usia reproduksi biasanya mengalami keluhan keputihan dan sebagian lagi disertai rasa gatal. Keputihan dapat bersifat fisiologis (normal) dan dapat pula patologis. Pada keputihan normal cairan berupa lendir yang mengandung banyak epitel dengan jumlah leukosit (sel darah putih) sedikit atau bahkan tidak ada.
Sedangkan keputihan patologik dijumpai banyak leukosit sebagai akibat adanya infeksi. Keputihan normal dijumpai pada:
1. Bayi baru lahir sampai usia 10 hari
2. remaja yang akan mendapatkan haid yang pertama kali
3. Masa subur
4. Wanita dewasa ketika dirangsang
5. Wanita hamil
Keputihan patologik disebabkan karena adanya infeksi, baik itu bakteri maupun jamur. Keputihan karena infeksi seringkali berwarna kekuning-kuningan sampai hijau, kental,berbau dan gatal. Gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur hampir sama sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa pasti apakah infeksi disebabkan oleh bakteri atau jamur. Infeksi bakteri yang sering dijumpai antara lain gonorea dan trikomoniasis. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual dan erat kaitannya dengan perilaku seks berganti-ganti pasangan. Gonorea merupakan infeksi kelamin yang sangat umum dan termasuk dalam sexual transmitted disease. Penghalang dari penyebaran kuman gonokokus ke saluran reproduksi atas adalah ostium uteri internum. Namun jika tidak segera ditangani kuman gonokokus dapat melewati ostium uteri internum yang terbuka, misalnya pada saat menstruasi dan melahirkan. Lebih lanjut, gonorea dapat juga menyebabkan one child sterility, yaitu kemandulan setelah kelahiran anak pertama. Hal ini diakibatkan karena pada saat masa nifas, kuman gonokokus menerobos ostium uteri internum yang masih terbuka setelah persalinan dan menimbulkan luka di saluran tuba sehingga sulit untuk terjadi kehamilan berikutnya. Gejala awal yang muncul antara lain sakit pada waktu kencing, sering kencing, gatal, dan keluar nanah.
Trikomoniasis disebabkan oleh Trikomonas vaginalis. Trikomonas dalam jumlah kecil dapat dijumpai pada vagina dan tidak memberikan gejala apapun. Namun, ketika terjadi perubahan kondisi vagina dan jumlah Trikomonas bertambah banyak, maka dapat terjadi peradangan. Gejala yang timbul yaitu adanya keputihan yang encer sampai kental, kekuning-kuningan, dan agak berbau. Selain itu juga adanya perasaan gatal dan membakar serta sakit ketika berkemih.
Sedangkan infeksi jamur (kandidiasis) disebabkan oleh candida albicans, yaitu suatu jamur yang berkembang biak dalam suasana asam dan mengandung glikogen. Jamur ini dapat tumbuh dengan cepat dan menyebabkan vaginitis (radang vagina) pada beberapa kondisi, antara lain pada wanita hamil, wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi hormonal, wanita dengan terapi antibiotik spektrum luas, dan wanita dengan diabetes. Kondisi di atas menjadi media yang baik untuk pertumbuhan jamur karena adanya ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri baik dalam vagina yang dapat menangkal infeksi dari bakteri/jamur. Sedangkan pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi memberikan suplai glikogen untuk pertumbuhan jamur.
Jadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila Anda menjumpai kondisi keputihan yang gatal, berbau, dan berwarna. Penanganan yang cepat dan pengobatan yang tepat dapat mencegah perluasan infeksi. (dianK)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!